Jumat, 11 Mei 2012

Dusunku dalam kepasifannya



Sore ini, kembali aku duduk dengan ada rasa gundah gulana.padahal aku memiliki orang tua yang mengayomiku dengan penuh tulus dan indah, teman-teman baikku, kakakku yang penuh perhatian, tapi masih juga aku merasa gundah gulana.

Uh, apakah ada pertanda sesuatu yang akan terjadi???
Mulutku peka untuk bertanya apa yang sedang aku rasakan
padahal sungguh banyak makhluk-makhluk Seperti menunggu pertanyaan dariku

Ya Rabbi, ya ‘Alim, Hamba memohon kepadaMu dengan penuh kepasrahan
hamba merasa dosa-dosaku menggunung, dusunku yang makin menjauh dari bimbinga Ilahi
Hingga sungguh jarang keluar ucapan imani dan syukur dari mulut-mulut penghuninya

Malam jauh aku tidur melupakan aktivitas rutin di hariku tadi. Tidurku nyenyak, tiba-tiba titah Tuhan harus ditepati sang gunung merapi, dia meletus, meletus, meletus… manusia keluar dari rumah mencari tahu apa yang terjadi, mereka bercerita antara satu sama lain…
Apakah ini Kiamat yang tergambar dalam Qur’an? Jantungku bergetar

Sungguh jelas kelihatan material erupsi merapi keluar dimuntahkan Seperti seseorang yang mabuk di dalam mobil
Sayapun tambah kaget melihat dengan taqdier ini,
Isi rumah pun bergoyang dengan suara takutnya
Suara makhluk-makhluk penghuni bumi pun berhaq bersuara menceritakan apa yang terjadi

Malam pun sebentar lagi akan meninggalkan rotasinya
Tapi masa penungguan ini sangat membuatku tak sabar untuk melihat hasil taqdir malam di pagi yang muram nanti

Ketika mata ini terbuka aku lansung menyaksikan taqdir yang terjadi. Subhanalloh…. Tanaman-tanaman ladang menggundul, tanah halaman berubah menjadi semen-seman tidak Seperti buatan manusia, rumah menjadi kuno, hewan ternak tak terawat, sehingga banyak yang mati….
Ya, Allah..
Ampunilah hamba-MU, jika hati ini tak mampu menghadapi semua ini,
Hamba yang lemah dan hampa belum mampu mengambil pelajaran dan hikmah di balik taqdir-Mu
Berikanlah Kekuatan kepada hati hamba-MU ini,

Dalam benakku berkata “ini hanya untuk sementara, inilah proses dan jalan menuju kejayaan dan realita mimpi-mimpi Saat ini hamba berada di anak tangga terbawah, menuju anak tangga teratas.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar